Konsep 6R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin dan Ramah) di Sekolah
Setiap sekolah pasti mengharapkan suatu
lingkungan sekolah yang selalu bersih, rapi, dan masing – masing siswa mempunyai tekad dan disiplin diri, sehingga mampu mendukung terciptanya tingkat
efisiensi dan produktifitas yang tinggi di sekolah. Namun pada kenyataannya
kondisi ini sulit terjadi di setiap sekolah. Banyak siswa yang
seringkali mengeluh begitu sulitnya dan banyak membuang waktu hanya untuk
mencari buku atau media dan atau sarana yang lupa penempatannya. Tidak hanya itu,
seringkali kita kurang nyaman dengan kondisi buku atau barang-barang di kelas/perpustakaan yang berantakan dan
tidak jarang memicu kondisi emosional kita.
Beberapa permasalahan tersebut diatas dapat
kita atasi dengan melakukan penerapan program 6R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
Rajin dan Ramah), yang merupakan adaptasi program 5S (Seiri, Seiton, Seiso,
Seiketsu dan Shitsuke) yang dikembangkan di Jepang dan sudah digunakan oleh
banyak negara di seluruh penjuru dunia. Ini merupakan suatu metode sederhana
untuk melakukan penataan dan pembersihan tempat kerja yang dikembangkan dan
diterapkan di Jepang.
6R merupakan budaya tentang bagaimana
seseorang memperlakukan lingkungan sekitar terutama kelas dan lingkungan belajar secara benar. Bila tempat belajar tertata
rapi, bersih, dan tertib, maka kemudahan belajar siswa dapat diciptakan,
dan dengan demikian 4 bidang sasaran pokok industritujuan yang ingin dicapai lebih mudah dicapai.
RINGKAS
Prinsip RINGKAS adalah memisahkan segala
sesuatu yang diperlukan dan menyingkirkan yang tidak diperlukan dari tempat
belajar. Mengetahui benda mana yang tidak digunakan, mana yang akan disimpan,
serta bagaimana cara menyimpan supaya dapat mudah diakses terbukti sangat
berguna bagi lingkungan belajar.
Langkah melakukan
RINGKAS :
1. Cek-barang yang
berada di area masing-masing.
2. Tetapkan kategori
barang-barang yang digunakan dan yang tidak digunakan.
3. Beri label warna
merah untuk barang yang tidak digunakan
4. Siapkan tempat untuk menyimpan / membuang
/memusnahkan barang-barang yang tidak digunakan.
5. Pindahkan
barang-barang yang berlabel merah ke tempat yang telah ditentukan.
RAPI
Prinsip RAPI adalah menyimpan barang sesuai
dengan tempatnya. Kerapian adalah hal mengenai sebagaimana cepat kita
meletakkan barang dan mendapatkannya kembali pada saat diperlukan dengan mudah.
Guru tidak boleh asal-asalan dalam memutuskan dimana benda-benda harus
diletakkan untuk mempercepat waktu untuk memperoleh barang tersebut.
Langkah melakukan RAPI
:
1. Rancang metode penempatan barang yang
diperlukan, sehingga mudah didapatkan saat dibutuhkan
2. Tempatkan
barang-barang yang diperlukan ke tempat yang telah dirancang dan disediakan
3. Beri label / identifikasi untuk mempermudah
penggunaan maupun pengembalian ke tempat semula.
RESIK
Prinsip RESIK adalah membersihkan
tempat/lingkungan belajar, mesin/peralatan dan barang-barang agar tidak terdapat
debu dan kotoran. Kebersihan harus dilaksanakan dan dibiasakan oleh setiap
siswa.
Langkah melakukan
RESIK :
1. Penyediaan sarana
kebersihan,
2. Pembersihan tempat
belajar,
3. Peremajaan tempat
belajar, dan
4. Pelestarian RESIK.
RAWAT
Prinsip RAWAT adalah mempertahankan hasil yang
telah dicapai pada 3R sebelumnya dengan membakukannya (standardisasi).
Langkah melakukan
RAWAT :
1. Tetapkan standar
kebersihan, penempatan, penataan
2. Komunikasikan ke
setiap anggota skelas yang sedang bekerja di tempat belajar
RAJIN
Prinsip RAJIN adalah terciptanya kebiasaan
pribadi anggota sekolah untuk menjaga dan meningkatkan apa yang sudah dicapai.
RAJIN di tempat kbelajar berarti pengembangan kebiasaan positif di tkelas.
Apa yang sduah baik harus selalu dalam keadaan prima setiap saat. Prinsip RAJIN
di kelas adalah “LAKUKAN APA YANG HARUS DILAKUKAN DAN JANGAN MELAKUKAN
APA YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN”
Langkah melakukan
RAJIN :
1. Target bersama,
2. Teladan atasan
3. Hubungan/komunikasi
di lingkungan kelas
4. Kesempatan belajar
RAMAH
Prinsip RAMAH adalah
sikap seorang anggota sekolah yang saling membantu tanpa ada permusuhan. Ramah
itu sendiri juga berarti saling tegur sapa antar anggota sekolah sehingga
tercipta suasana yang menyejukkan tanpa membeda-bedakan satu orang dengan yang
lainnya